ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Ardhi Kusuma Latief
NPM : 31412033
Klelas : 2 ID08
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KALIMALANG
2013
Masalah
Pemuda dan Cara Bersosialisasi Serta Identitasnya
Sebelumnya
saya akan menjelaskan apa peran pemuda dalam masyarakat. Pemuda itu sendiri
menurut saya adalah manusia dimana melatarbelakangi sebagai penerus
generasi-generasi sebelumnya dan tugas para pemuda-pemuda ini adalah
melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu dan mengisinya dengan
pembangunan melalui edukasi atau pendidikan saat ini. Pembangunan yang kini
telah berlangsung merupakan hasil-hasil ide dan kerja keras pemuda-pemuda kita
dan tentunya generasi sebelumnya. Alangkah baiknya, para pemuda-pemuda kita
tetap menjaga dan melanjutkan pembangunan.
Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga
yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka
dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti
sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan
yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara
tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan
idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan
dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan,
hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi
lemah.
Sarana
tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard,
playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi
anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik
perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk
belajar, membaca buku di
perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu
dengan kegiatan yang lebih positif.Pemuda melalui proses sosialisasi, akan
tumbul cara berpikir kritis dan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan bersosial
dalam hidupnya. Dengan proses bersosialisasi, seorang pemuda tahu posisinya dan
bagaimana cara bertingkah laku di dalam masyarakat dan adat istiadat
lingkungannya. Proses sosialisasi ini dapat menjadikan pemuda lebih dewasa dan
dapat membimbing lingkungannya menjadi masyarakat yang beradab. Untuk pemuda
sendiri, sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu pemuda bermediakan
belajar dan beradaptasi, bagaimana cara mereka berpikir, bagaimana cara mereka
bertindak dalam masyarakat, dan bagaimana mereka menjalankan perannya dalam
masyarakat, serta bagaimana fungsi mereka sebagai pemuda sendiri di dalam
masyarakat.
Pemuda
juga mempunyai masalah-masalah sebagai generasi muda. Proses sosialisasi yang
tidak tepat dan salah membawa pengaruh yang cukup besar. Contohnya saja
sosialisasi yang salah tentang pergaulan dan informasi yang salah yang
diberikan kepada para pemuda, misalnya pemuda yang tidak aktif dalam
melanjutkan kemerdekaan, pemuda yang menyimpang seperti mengkonsumsi narkoba
dan lain-lain. Contoh-contoh tadi merupakan masalah-masalah pemuda yang harus
segera dihilangkan. Sebagai pengganti masalah tadi, seharusnya para pemuda
Indonesia dapat melihat potensi dirinya untuk dapat memgembangkan dirinya
sendiri membina masyarakat. Potensi pemuda-pemuda Indonesia cukup banyak,
sebanding dengan jumlah pemuda-pemuda di Indonesia. Pemuda dalam potensinya
harus bisa melanjutkan perjuangan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indoensia.
Kesimpulan
Pemuda
sesungguhnya bukan sekadar bagian dari lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka
memainkan peranan penting dalam perubahan sosial. Tapi, jauh daripada itu,
pemuda merupakan konsepsi yang menerobos definisi. Hal itu disebabkan keduanya
bukanlah semata-mata istilah, melainkan lebih merupakan pengertian ideologis. ‘Pemuda
harapan bangsa’, ‘pemuda pemilik masa depan bangsa,’ dan sebagainya, betapa
mensyaratkan nilai yang melekat pada kata ‘pemuda’.
Referensi
selebihnya saya merangkum
dan memakai kata-kata saya sendiriJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar