Rabu, 06 November 2013

Masalah Pemuda dan Cara Bersosialisasi Serta Identitasnya



ILMU SOSIAL DASAR



logo_gunadarma1.jpg





Nama                      : Ardhi Kusuma Latief 
NPM                       : 31412033
Klelas                      : 2 ID08
Mata Kuliah            : Ilmu Sosial Dasar



FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
 2013







Masalah Pemuda dan Cara Bersosialisasi Serta Identitasnya
Sebelumnya saya akan menjelaskan apa peran pemuda dalam masyarakat. Pemuda itu sendiri menurut saya adalah manusia dimana melatarbelakangi sebagai penerus generasi-generasi sebelumnya dan tugas para pemuda-pemuda ini adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu dan mengisinya dengan pembangunan melalui edukasi atau pendidikan saat ini. Pembangunan yang kini telah berlangsung merupakan hasil-hasil ide dan kerja keras pemuda-pemuda kita dan tentunya generasi sebelumnya. Alangkah baiknya, para pemuda-pemuda kita tetap menjaga dan melanjutkan pembangunan.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di
 perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.Pemuda melalui proses sosialisasi, akan tumbul cara berpikir kritis dan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan bersosial dalam hidupnya. Dengan proses bersosialisasi, seorang pemuda tahu posisinya dan bagaimana cara bertingkah laku di dalam masyarakat dan adat istiadat lingkungannya. Proses sosialisasi ini dapat menjadikan pemuda lebih dewasa dan dapat membimbing lingkungannya menjadi masyarakat yang beradab. Untuk pemuda sendiri, sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu pemuda bermediakan belajar dan beradaptasi, bagaimana cara mereka berpikir, bagaimana cara mereka bertindak dalam masyarakat, dan bagaimana mereka menjalankan perannya dalam masyarakat, serta bagaimana fungsi mereka sebagai pemuda sendiri di dalam masyarakat. 
Pemuda juga mempunyai masalah-masalah sebagai generasi muda. Proses sosialisasi yang tidak tepat dan salah membawa pengaruh yang cukup besar. Contohnya saja sosialisasi yang salah tentang pergaulan dan informasi yang salah yang diberikan kepada para pemuda, misalnya pemuda yang tidak aktif dalam melanjutkan kemerdekaan, pemuda yang menyimpang seperti mengkonsumsi narkoba dan lain-lain. Contoh-contoh tadi merupakan masalah-masalah pemuda yang harus segera dihilangkan. Sebagai pengganti masalah tadi, seharusnya para pemuda Indonesia dapat melihat potensi dirinya untuk dapat memgembangkan dirinya sendiri membina masyarakat. Potensi pemuda-pemuda Indonesia cukup banyak, sebanding dengan jumlah pemuda-pemuda di Indonesia. Pemuda dalam potensinya harus bisa melanjutkan perjuangan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indoensia.

Kesimpulan
Pemuda sesungguhnya bukan sekadar bagian dari lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka memainkan peranan penting dalam perubahan sosial. Tapi, jauh daripada itu, pemuda merupakan konsepsi yang menerobos definisi. Hal itu disebabkan keduanya bukanlah semata-mata istilah, melainkan lebih merupakan pengertian ideologis. ‘Pemuda harapan bangsa’, ‘pemuda pemilik masa depan bangsa,’ dan sebagainya, betapa mensyaratkan nilai yang melekat pada kata ‘pemuda’.

Referensi
selebihnya saya merangkum dan memakai kata-kata saya sendiriJ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar